Sesungguhnya alasannya sederhana saja,
karma baik berakibat baik, karma buruk akibatnya buruk, apa yang ditanam itulah
yang dipetik, bertindak kejam dan mengambil keuntungan dari orang lain, ketika
karma berbuah, akibatnya juga harus dipikul sendiri.
Ajaran Buddha menitikberatkan pada
janganlah berbuat kejahatan dan perbanyaklah kebajikan. Sesungguhnya saat kita
membantu orang lain, bersamaan itu pula juga telah memberi manfaat pada diri
sendiri. Memberi manfaat pada orang lain berarti juga telah memberi manfaat
bagi diri sendiri, mendapat pujian dari para Buddha dan Bodhisattva, mengapa
tidak membangkitkan sukacita melakukannya?