Pikiran Benar Membawa Manfaat Bagi Insan
Lain Dan Diri Sendiri – 02 (Usai)
Zhang Wen-sheng segera menghentikannya
dan berkata:”Begitu anda keluar pasti langsung bertemu para perampok, kami
orang baik, takkan menyakitimu, jangan takut!”
Gadis itu hanya diam dan tidak berani
menatap mereka. Saat tengah malam tiba, teman Zhang Wen-sheng yang melihat
kecantikan gadis itu jadi tidak dapat menahan diri dan ingin berbuat asusila,
tetapi Zhang Wen-sheng dengan sekuat tenaga mencegah niat jahat temannya.
Ketika fajar menyingsing, demi
menenangkan hati gadis itu, Zhang Wen-sheng mengajak temannya keluar dari gua,
setelah memastikan kondisi sudah aman, Zhang Wen-sheng meminta tolong para
sesepuh dusun untuk membawa wanita itu pulang. Kemudian barulah diketahui bahwa
ternyata gadis itu adalah tunangannya.
Setelah menikah, Zhang Wen-sheng berkata
pada istrinya:”Andaikata hari itu di gua, saya juga berpikiran sesat seperti
temanku itu, maka sulit untuk menghalangi niat iblisnya. Sepanjang malam saya
berjaga, ternyata saya telah melindungi kesucian tunanganku sendiri.
Kini kita dapat bersama tanpa saling
mencurigai, ini berkat pikiran benarku saat itu. Kemudian karena pikiran Zhang
Wen-sheng senantiasa benar, maka dikaruniai seorang putra dan kehidupan yang
makmur.